Tiga pebalap yang turun yakni Sean Gelael (Indonesia), Robin Frinjs (Belanda), dan Ferdinand Habsburg (Austria) sempat terdampar ke posisi bawah hingga sempat naik ke posisi P3 sebelum akhirnya finis di urutan P5.
Pada balapan kali ini, Sean dipercaya menjadi starting driver. Dia memulai berlomba dikomandoi bintang NBA, LeBron James dengan berada dari posisi 15.
Pada lap 1 insiden terjadi menimpa pebalap tim Action Express Racing/Cadillac, Jack Aitken, yang membuat Safety Car (SC) masuk ke trek.
Sean dan WRT 31 memanfaatkan kondisi ini untuk masuk pit. Mereka mendapat keuntungan karena banyak tim lain tidak memanfaatkan situasi tersebut. Hal ini membuat Sean pun sempat ada di P5.
Kemudian beberapa insiden terjadi lagi sehingga giliran para pebalap lain yang memanfaatkan keuntungan, sehingga posisi kembali normal. Saat berganti kemudi ke Ferdinand Habsburg, WRT 31 ada di P13.
Ketika hujan turun di saat balapan memasuki tiga jam dan kondisi di sirkuit juga memasuki senja, beberapa pebalap tergelincir karena belum sempat mengganti ban dengan ban basah.
Dari sekian pebalap, Habsburg paling apes. Pebalap Austria itu melintir dan menabrak tembok pengaman. Dia terpaksa masuk pit untuk memperbaiki kondisi mobil.
Hal tersebut membuat Habsburg tertahan lama di pit, mengingat banyak yang mesti diperbaiki. Sehingga ketika keluar WRT 31 tertinggal dua lap dari pebalap terdepan di kelas LMP2.
Baca juga: Sean Gelael dan WRT 31 bertekad raih podium di SPA Belgia
Saat keluar pit dan balapan lalu berlangsung normal, WRT 31 ada di P18. Namun dari situ terlihat perjuangan luar biasa dari para pebalap. Dari Habsburg pindah ke Robin posisi naik hingga ke P14.
Kemudian pindah ke Sean, pada sesi malam. Pebalap Merah Putih ini terus memperbaiki posisi, dari P14, ke 12, 11, 10 hingga ketika kemudian memberikan jalan buat Habsburg kembali dari P9.
Habsburg kemudian Robin juga tampil gemilang, silih berganti memperbaiki posisi. Ketika sudah ada di P6, Habsburg dihadapkan pada kondisi tertinggal lebih dari 50 detik dari Manuel Maldonado (Panis Racing).
Dia pun membalap 3-5 detik lebih cepat per lap, sehingga bisa menyusul Maldonado. Setelah itu kemudi pindah ke Robin, sudah di P5. Robin mesti menyusul Neel Jani (Duqueine Team) yang berada 20 detik di depannya.
Sebelum Robin melakukan tugasnya, kabar baik datang buat WRT 31 karena tim yang lama ada di P3, IDEC Sport, mengalami pecah ban saat mobil mereka dikendarai Laurents Horr sehingga posisi mereka melorot drastis.
Dengan demikian perburuan tempat antara WRT 31 dan Duqueine Team 30 bukan untuk P4, tapi P3.
Baca juga: WRT 31 finis di posisi P6 di SPA Belgia
Seperti Habsburg, Robin juga melaju lebih cepat dalam kisaran 2-3 detik per lap. Pada akhirnya Robin tidak menyusul Jani karena kemudi sudah berganti ke Rene Binder, tapi aksinya melewati Binder itu tetap terlihat di atas trek yang tersorot kamera.
Sayangnya, 10 menit sebelum finiss sebuah kerusakan teknis dialami oleh WRT 31. Robin pun mesti masuk ke pit untuk mengganti hidung mobil. Posisinya melorot dari P3 ke P5.
"Tim menyatakan ada kerusakan suspensi. Sayang seribu sayang. Tapi saya tetap bangga dengan penampilan para pebalap, terutama Sean semalam," ujar ayah Sean, Ricardo Gelael dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
"Kami benar-benar menunjukkan semangat comeback yang hebat. Dua kali terlibat tabrakan dan praktis ada di posisi terakhir dan tertinggal 2 lap. Sayang, saat sudah di posisi tiga berkat fighting spirit itu, 10 menit mau finis damper mobil kami rusak. Finis kelima. Begitulah balapan," ujar Sean.
Meski belum mampu naik podium, hasil ini memotivasi WRT 31 untuk bisa mendapatkan hasil lebih baik pada putaran berikutnya FIA WEC digelar di Monza, Italia pada 9 Juli.
Baca juga: Penalti membuat kans podium Team WRT 31 melayang
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023